Yth. Redaksi Majalah Digital Populer,
Saya ingin curhat sedikit soal fenomena baru yang, jujur saja, bikin saya agak bingung sekaligus geli: Gbowin. Bayangkan, dari grup WhatsApp RT, warung kopi, bahkan ibu-ibu arisan, semua sekarang sibuk ngomongin Gbowin.
Dari “Omongan Dapur” sampai Status Facebook
Awalnya saya pikir, Gbowin itu nama camilan atau produk MLM baru. Ternyata bukan, Pak/Bu Redaksi! Sekarang, setiap kumpul, pasti ada yang bercerita soal spin, bonus, atau strategi referral di Gbowin. Pagi-pagi, status Facebook tetangga: “Pagi, semangat! Jangan lupa Gbowin hari ini.” Siangnya, grup RT ramai bagi-bagi link referral. Malam, ibu saya sendiri tanya, “Nak, itu Gbowin bisa bikin saldo nambah beneran?”
Anak Muda Sampai Lansia Kena Virusnya
Yang lebih lucu, bapak-bapak yang dulu gagap teknologi sekarang tiba-tiba jadi “pakar Gbowin”. Ibu-ibu yang biasanya sibuk share resep kue, sekarang malah bahas bocoran event Gbowin. Anak muda? Jangan ditanya, sudah jadi “influencer dadakan”, sibuk bikin konten “tips hoki Gbowin” buat TikTok. Ada juga yang pura-pura nggak ngerti, padahal tiap malam cek saldo lebih rajin dari cek pulsa.
Gbowin: Hiburan, Kompetisi, atau Ajang Cari Sensasi?
Saya sendiri kadang tak habis pikir, ini Gbowin sebenarnya hiburan, kompetisi, atau memang sudah jadi gaya hidup digital baru? Kadang diskusi di grup lebih panas daripada debat Pilkades! Ada yang baper kalau kalah spin, ada juga yang heboh traktir gorengan kalau menang referral.
Harapan untuk Redaksi: Tolong Bahas secara Serius Tapi Santai
Pak/Bu Redaksi, mungkin bisa dikupas tuntas fenomena Gbowin ini dari sisi budaya, psikologi, sampai dampaknya ke ekonomi tongkrongan? Supaya generasi rebahan di kampung juga paham: main boleh, tapi jangan lupa hidup sosial nyata. Biar yang masih malu-malu ikut Gbowin nggak merasa sendiri, dan yang sudah “sultan” bisa jadi motivasi (atau minimal, traktir kopi gratis).
Salam dari Kampung Digital,
Pembaca Setia yang Masih Bingung Tapi Penasaran,
(nama disamarkan redaksi)
Comments on “Surat Pembaca: “Redaksi, Tolong Bahas, di Kampung Saya Sekarang Lagi Demam Gbowin!””